Ketika Waktu Menyapu

Kini ku terjebak disini
Di tempat yang sama sekali asing
Bulan ini, bintang ini, seolah semuanya menertawakanku
Jarak ini begitu menyiksa

Ya, andaikan saja itu semua tak terjadi
Mungkin aku masih bisa melihat senyummu kala pagi tiba
Menilik hingga kesorean menjelang
Namun, aku bukanlah waktu yang selalu mengikuti kemana pun langkahmu

Terkadang aku malu pada lembayung
Yang selalu bisa menawarkan keindahan di kala akan tenggelam
Aku yang tak berada di sisinya
Inginku agar segera mendengarkan kesahnya
Mengusap bulir-bulir itu
Menjadi telinga setianya
Yaa, aku sadar, berat langkahku untuk tetap menuju mu
Sepasang ini seolah olah sudah tidak utuh milikmu lagi
Rela itu harus
Kau yang mengajarkan ku untuk berbagi, bukan

Mendengarkannya menjadi rutinitas malam ku
Rutinitas yang sangat ku nikmati
Bahkan hingga pagi menjelang
Namun aku tak menyangkal, aku tak menginginkannya
Tubuhku mungkin iya, tapi tidak dengan hatiku

Maafkan haus yang selalu menerpa
Air yang ku nanti itu, bukan darimu
Bahkan apakah kau mempunyai atau tidak
Maafkan jika aku harus berbagi
Ku yakin kau senang melihatnya
Inilah aku, yang selalu tidak untukmu
Maafkan aku, jika hati ini masih untukmu

FU_220519

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INDUKSI KETAHANAN CABAI (Capsicum annuum L.) TERHADAP KUTU KEBUL (Aleurotrachelus trachoides) (HEMIPTERA: ALEYRODIDAE) DENGAN   RIZOBAKTERI...